Senin , 14 April 2025

KA’BAH : ZAMAN DAHULU KALA

Atas Barokah Karomah Guru Agung Syekh Ahmad Shohibulwafa Tadjul ‘Arifin, r.a –salam rinduku untuk beliau-, atas izin Kepala Pengajian dan dorongan dari teman-teman mudarris, alhamdulillah ‘ghiroh’ saya untuk menulis mulai muncul lagi, semoga kedepannya bisa istiqomah menuangkan tulisan di Mading Petrada ini.
Ini merupakan tulisan pertama saya yang dipublikasikan untuk para santriwan/santriwati Pengajian Tradisional Pondok Pesantren Suryalaya. Semoga kedepannya tulisan-tulisan saya bisa selalu menemani adik-adik dalam belajar di Pesantren ini.
Adik-adik pasti tahu Ka’bah kan ? Siapa yang tak mengenal Ka’bah ? Bangunan yang setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi berjuta-juta orang dari pelosok dunia. Bangunan berwarna hitam yang selalu menjadi tujuan destinasi ruhani umat muslim sedunia. Entah,, sudah berapa ratus juta orang yang memegang bahkan berlomba mencium ‘batu suci hitam’ di dalamnya.
Ya ,, Ka’bah, semua orang pasti tahu dengan bangunan pemilik tingi 14 m itu. Tapi, banyak juga orang yang belum tahu tentang kapan pertamakali dibangunnya, siapa yang membangunnya, dan bagaimana kondisi awal pasca dibangunnya Ka’bah itu sendiri.
Naaah,,, inilah alasan saya kenapa dalam tulisan ini akan membahas sejarah Ka’bah pada Zaman dahulu kala.
Para sejarawan sepakat bahwa Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Isma’il a.s. mulai membangun Ka’bah setelah mereka mendapat perintah dari Alloh untuk pergi dari Palestina menuju Hijaz. Tetapi, sebagian sejarawan sering menyebutkan beberapa kisah tentang sejarah Ka’bah yang telah dimulai sebelum masa Nabi Ibrahim dan Isma’il a.s. Namun, sebagian dari kisah yang mereka kutip itu terlalu banyak menghayal. Bahkan, terkadang antara kisah yang satu dengan yang lainnya saling bertentangan dan tidak sesuai dengan kisah yang ada dalam kitab-kitab Samawi.
Pada tulisan ini saya akan mencoba mengemukakan dua pendapat para sejarawan tentang pembangunan Ka’bah. Pertama, sejarawan berpendapat bahwa Malaikat lah yang pertamakali membangun Ka’bah, sedangkan yang kedua, para sejarawan mengatakan bahwa Nabi Adam dan Siti Hawa lah yang pertama kali membangunnya. Walaupun kenyataannya dalam bukti sejarah menegaskan bahwa sebelum kedatangan Nabi Ibrahim dan Isma’il, Makkah adalah daerah tandus yang tidak berpenghuni. Bahkan tidak ada sarana dan fasilitas yang mendukung keberlangsungan hidup manusia. Walloohu a’laam.
Mengapa para sejarawan berpendapat bahwa Malaikat yang pertama kali membangun Ka’bah? Mereka beralasan pada firman Alloh. : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” [Qs. Al-Baqoroh (2) : 30].
Menurut mereka, setelah kejadian itu terjadi, Allah murka pada para Malaikat. Akhirnya para Malaikat lari menuju ‘Arsy, dan memohon ampun kepada Allah dengan cara mengelilingi ‘Arsy sebanyak tujuh kali. Sambil bertawaf, Malaikat berseru, ‘Ya Allah kami datang menyambut panggilan-Mu, kami datang memohon ampunan-Mu’. Melihat hal itu, maka Allah menurunkan rahmat-Nya dan membuat sebuah rumah dibawah ‘arsy yaitu baitul ma’mur. Kemudian Allah berfirman pada para Malaikat, ‘tawaflah kamu mengelilingi rumah ini dan tinggalkanlah ‘Arsy”. Ahirnya mereka tawaf di baitul ma’mur.
Selanjutnya, Allah memerintahkan para malaikat yang ada di bumi untuk membangun sebuah bangunan serupa dengan baitul ma’mur dan menyuruhnya agar tawaf mengelilingi bangunan tersebut sebagaimana tawafnya para malaikat di langit mengelilingi  baitul ma’mur. Pada akhir pendapatnya, para sejarawan itu  berkesimpulan bahwa para Malaikat membangun Ka’bah 2000 tahun sebelum Nabi Adam diciptakan.[2]
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Adam adalah orang pertama yang membangun Ka’bah. Seperti riwayat Ibnu Luhai’ah yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw. Bersabda, “Allah pernah mengutus Jibril untuk menyampaikan wahyu pada Adam dan Hawa. Sembari menunjukkan lokasi, maka Jibril menyampaikan wahyu itu pada keduanya. Isi dari wahyu itu adalah, ‘Dirikanlah untuk-Ku sebuah bangunan.’ Seketika Nabi Adam pun menggali tanah dan Hawa memindahkan tanah galian tersebut. Nabi Adam terus menggali sampai akhirnya keluar air dan terdengar sruan dari bawa, ‘Cukup, wahai Adam’. Setelah bangunan itu jadi, Allah memerintahkan Nabi Adam dan Hawa untuk melakukan tawaf. Dan Dia berfirman,”Engkau adalah manusia pertama dan ini adalah bangunan yang pertama.’ Lalu, seiring bergantinya waktu, sampailah masa Ibrahim yang kemudian meninggikan fondasi Ka’bah.”
Ibnu Qutaibah dalam kitabnya ‘al-Ma’arif’ menyebutkan bahwa orang pertama yang  membangun Ka’bah adalah Syits bin Adam. Dia menuturkan , “Syits adalah putra Nabi Adam yang paling mulia, paling utama dan paling dicintai Nabi Adam. Dia adalah penerus dan pengganti bapaknya. Dia adalah bapak seluruh manusia karena seluruh nasab berasal darinya. Dia membangun Ka’bah dari tanah dan batu, tepat di lokasi menetapnya Nabi Adam setelah diturunkan Allah dari Surga.[3]
Al-Umari juga meriwayatkan, “ada yang berkata bahwa Nabi Adam adalah orang yang pertama kali membangun Ka’bah dari permata berwarna merah. Setelah itu, Nabi Adam melakukan Tawaf.[4] Wallohu a’laam.
Diakhir tulisan ini saya tambahkan argumen guru saya, Kang Acep –Kepala Petrada-, beliau memberikan masukan dalil Alqur’an yang menguatkan kepada kita bahwa ada indikasi yang sangat kuat, Ka’bah memang dibangun sebelum Nabi Ibrahim a.s. Firman Allah dalam surat Albaqoroh (2) ayat 127 :
وَإِذْ يَرْفَعُ إبْرَاهِمُ الْقَوَا عِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمعِيْلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya : Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
Itulah adik-adik,,, pendapat-pendapat para sejarawan tentang pembangunan Ka’bah pada masa sebelum Nabi Ibrahim A.s. Semoga setelah membaca tulisan ini, adik-adik lebih penasaran dengan sejarah Ka’bah itu sendiri, dan mau terus menggali lebih dalam dan membaca lebih banyak tentang Sejarah Ka’bah dari  literatur-literatur lainnya.
Insya Allah di tulisan selanjutnya saya akan mencoba menulis tentang Ka’bah pada pada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Isma’il A.s. Jangan sampai terlewatkan ya!!…

Salam,
Dudin Samsudin, S.Kom.I





[1] tulisan ini sebagai ulasan dari buku ‘Tarikh Ka’bah, Daar el-Jiil’ karangan Prof. Dr. Ali Husni al-Kharbuthli. Tulisan ini pun bisa adik-adik akses di http://abahndud.blogspot.com/
[2] Ibnu Fadhlillah al-Umari, Masalik al-Abshaar fi Mamaalik al-Amshaar, (Mesir : Dar al-Kutub 1924) Jilid I, Hlm. 93.
[3] Ibnu Qutaibah, al-Ma’arif, (Mesir: al-Husainiyah, 1934) Hal. 10
[4] Ibnu Fadhilah, ibid, hlm. 94
KA’BAH : ZAMAN DAHULU KALA
Item Reviewed: KA’BAH : ZAMAN DAHULU KALA 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
@@,
;)
:-bd
:-d
(y)
:o
:thumbup
:2thumbup
:iloveindonesia
:ilovekaskus
:kiss
:genit
:marah
:berduka
:D
:najis
:malu
:ngakak
:repost
:sup2
:batabig
:takut
:ngacir
:shakehand
:bingung
:waduh
:cekpm
:capedeh
:hammer
:peluk
:cendol
:hoax
:selamat
:matabelo
:mewek
:request
:sorry
:salahkamar
:rate5
:cool
:sup:
:kbgt
:nohope
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!