Bismillaahirrohmaanirroohiim,,,
Ilaahii anta maqsuudii waridlooka mathluubi
a’thinii mahabbataka wa ma’rifataka,,
Suatu kehormatan bagi saya, pada saat ini bisa berada ditengah-tengah para ahli sejarah Islam. Tiada lain, saya akan mempersentasikan tugas Mata Kuliah Historiografi & Bibliografi Sejarah Islam dengan materi ’Kajian teks dan Apresiasi Buku Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam ’ yang merupakan salah satu karya terbaik anak bangsa saat ini. Buku yang ditulis oleh seorang pakar sejarah berpindidikan formal S1, S2, hingga S3 dalam konsentrasi Sejarah Peradaban atau Kebudayaan Islam. Dialah Dr. Ajid Thahir. M.Ag.
Oleh karena itu marilah kita awali persentasi
ini dengan memanjatkan do’a, semoga kegaitan ini menjadi amal baik bagi kita
sekalian. Amiin.
A. Identitas
Buku
Judul Buku : Perkembangan
Peradaban di Kawasan Dunia Islam
‘Melacak Akar-akar
Sejarah, Sosial, Politik, dan Budaya Umat Islam’
Penulis : Dr. Ajid Thohir, M.Ag
Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta
Cetakan : I/ 2009
Halaman : 364 Halaman
B. Biografi Penulis
Penulis bernama lengkap Dr. Ajid Thohir,
M.Ag., dilahirkan di Serang 14 April 1968 M/ 11 Shafar 1388 H. Pendidikan formal
penulis dimulai dari SD Beberan I di Serang, lulus pada tahun 1981. Madrasah
Tsanawiyah Nurul Huda Baros , lulus tahun 1984. Pendidikan Guru Agama (PGAN)
Serang, lulus tahun 1987. Setelah itu penulis meneruskan pendidikannya ke IAIN
SGD Bandung dengan mengambil jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, lulus tahun
1992. S2 Konsentrasi Studi Masyarakat Islam, Program Pascasarjana IAIN SGD
Bandung, lulus tahun 2000. Selanjutnya menempuh pendidikan S3 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengna konsentrasi Sejarah dan Peradaban Islam, lulus
tahun 2010.
Selain itu penulis juga memiliki pengalaman ‘nyantri’
yang cukup lama, tercatat
kurang lebih 11 tahun beliau menimba
ilmu di Pesantren-pesantren, yang diantaranya Pondok Pesantren Nurul Huda
Kampung Baros, Pesantren Naelu Kirom Bandung dan Pesantren Riyadl Al-fiyah
Kadukaweng Pandeglang.
Dr, Ajid Thohir, saat ini sebagai Ketua Prodi
Sejarah dan Kebudayaan Islam Program Pascasarjana UIN SGD Bandung dan aktif
sebagai dosen/staf pengajar di Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas
Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung. Selain itu, penulis juga menjabat sebagai
Pembantu Rektor I di IAILM Pondok Pesantren Suryalaya, dan baru-baru ini
penulis juga ditunjuk menjadi Direktur Program Pascasarjana IAILM Pondok
Pesantren Suryalaya Prodi Akhlak dan Tasawwuf .
Karya-karya beliau sudah sangat familiar
di tangan mahasiswa-mahasiswa, khususnya mereka yang masuk jurusan Sejarah.
Adapun diantara karya-karya beliau ialah, :
1.
Gerakan Politik Kaum Tarekat, Pustaka Hidayat , Bandung 2002
2.
Kehidupan Umat Islam Pada Masa Rasulullah
SAW, Pustaka
Setia, Bandung 2003.
3.
Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia
Islam, Raja
Grafindo 2004.
4.
Islam di Asia Selatan, Humaniora, Bandung 2005
5.
Studi Kawasan Dunia Islam; Persfektid
Etno-linguistik dan Geo-politik, Raja Grafindo, Jakarta 2009
6.
Sistem dan Pola Pendidikan Sufi (Editor terjemah Karya Syekh Abdul Wahhab
al-Sya’roni), Mudawwamah Press. Ponpes Suryalaya, 2011.
Berdasarkan background pendidikan dan
karya-karya tersebut, tidak diragukan lagi kompetensi atau kemampuannya dalam
menulis sejarah umat Islam masa silam. Buktinya dapat dilihat dari isi buku
ini, ditulis setebal 364 halaman, dikemas dalam 16 Bab yang menguraikan sejarah
umat Islam sejak masa Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, Dinasti Amawiyah,
Abbasiyah, peradaban Islam di Spanyol dan Sycilia, Afrika Utara, Persia, Turki,
Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia, Amerika Utara hingga Eropa Barat. Jika
dilihat dari bentangan kawasan sejarah peradaban Islam yang disajikan baliau dalam
bukunya tersebut, rasanya cukup menjadi bukti kompetensi yang dimilikinya untuk
menulis sejarah umat Islam masa silam.
C. Sekilas
Hasil Analisa
Buku Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia
Islam karya Dr. Ajid Thohir ini, dinilai sebagai sebuah angin segar
dalam sebuah kajian sejarah, karena para penulis sejarah lain kurang begitu
paham akan problem para peminat sejarah. Banyak diantara peminat sejarah yang
mudah jenuh ketika membaca buku-buku sejarah tersebut. Dengan hadirnya buku ini,
para peminat sejarah menemukan nuansa baru yang bisa mengobati kejenuhan mereka
dalam pembacaan sejarah, karena buku ini secara khusus membahas perkembangan
peradaban Islam di masing-masing kawasan, yang sudah tentu model penyajian
seperti ini masih jarang dan langka ditemukan.
Sentuhan bahasa
yang lugas disertai pembahasan yang singkat, tentu akan mempermudah pembacanya
untuk memahami dan menangkap gagasan dari penulisnya. Apalagi ditambah dengan
pendekatan yang dipilih, yaitu pendekatan diakronik dengan mengedepankan
wacana historiografi, tentu semakin menambah kebetahan pembaca untuk melumat
habis tulisan di dalam bukunya.
Bab 1. Islam dan Realitas Peradaban
Pada bab ini, penulis memaparkan mengenai
potret persoalan dan perspektif kajian yang merupakan landasan utama untuk
memulai kajian tenang Islam sebagai Agama peradaban. Dijelaskan pula posisi
Islam pada fase-fase awal perkembangannya yang terhimpit oleh dua peradaban
besar pada saat itu yang satu sama lain saling berebut pengaruh, yaitu Kerajaan
Parsi dan Kerajaan Romawi. Yang unik dari peristiwa ini adalah kemunculan Islam
hampir bersamaan dengan meruncingnya persaingan diantara keduan kerajaan
tersebut yang membentang dari Eropa hingga Asia Tengah. Maka disini dapat di
lihat bahwa kemunculan Islam di jazirah Arab tepatnya Kota Mekah adalah suatu
kejadian yang luar biasa (yang tentunya telah diatur sedemikian rupa oleh Allah
SWT). Sebab Mekkah bisa dikatakan sebagai pemisah diantara kedua Negara adi
kuasa itu sesuai dengan statusnya sebagai daerah yang suci dan haram
menumpahkan darah ditanah tersebut.
Dalam bahasan ini pula penulis mengemukakan
undang-undang Romawi maupun aturan-aturan kerajaan Parsi yang pada intinya
sangat tidak memenuhi suatu keadilan lalu Islam membawa segala suatu keadilan
dari yang dirasa tidak adil dalam aturan-aturan kedua kerajaan tersebut. Maka
dengan kemunculan Islam tersebut dengan Rasulullah saw sebagai pemimpinnya,
Bangsa Arab memulai suatu kebangkitan dalam upaya menegakkan Islam. Hingga
akhirnya lahirlah Negara Islam yang pertama yaitu Madinah dengan Piagam Madinah
yang terkenal itu.
Pada bahasan terakhir penulis memaparkan tiga
pola peradaban Islam yaitu, pertama, Peradaban Negara dengan Sejarah (Hadharah
Al-duwal wa al-tarikh). Kedua, Peradaban tajriyah wa muqtasabah, dan
ketiga, Peradaban Islam yang asli (al-hadharah al-islamiyah
al-ashylah).
Berbeda dengan buku-buku lain[2],
tulisan Sejarah Peradaban Islam lainnya selalu diawali dengan pemaparan masa kehidupan
Arab sebelum Islam, riwayat kehidupan
Rasulullah SAW dan peran Rasulullah dalam peletakan dasar-dasar peradaban Islam
secara rinci. Dalam buku ini penulis tidak membahas hal-hal tersebut secara
rinci, ketika membahas kehidupan Rasulullah misalnya, penulis tidak menulis
secara rinci, Nabi Muhammad sebelum Masa Kerasulan, Masa Kerasulan, proses
mendakwahkan Islam kepada orang-orang Mekkah dan lain sebagainya.
Bab 2. Perkembangan Peradaban Islam pada masa
Khulafaurrasyidin (632-661 M)
Pada Bab ini, penulis tidak menyusun secara
rinci kondisi umat Islam Pasca Rasululloh, sistem pemilihan Khalifah, atau
bahkan perluasan-perluasan yang dilakukan oleh ke-empat Khalifah tersebut[3].
Penulis lebih menyoroti kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Khulafaurrasyidin, Adapun kegiatan-kegiatan tersebut dibagi
kedalam empat bidang, yaitu bidang politik, ekonomi, sosial dan hubungan
antarnegara.
Bab 3. Perkembangan Peradaban Islam di arab
pada Masa Dinasti Amawiyah I Damaskus (661-750)
Dr. Ajid mengawali tulisannya dengan
memaparkan awal terbentuknya Dinasti Umayah I, yang mana dinasti ini muncul
atas akibat dari perang Siffin antara pengikut Ali dengan pendukung Muawiyah
yang berakhir dengan proses tahkim. Kebijakan ini merugikan Ali yang secara
politis kehilangan kekuasaannya. Maka secara leluasa Muawiyah mengangkat
dirinya sebagai khalifah setelah Ali wafat.
Selanjutnya penulis menjelaskan peran dari
Dinasti Umayah I dalam Pembentukan Peradaban Dunia, Pembentukan Tata politik
Islam-Arab dan juga Warisan-warisan Dinasti Umayah I dalam Peradaban Intelektual .
Bab 4. Perkembangan Peradaban Islam pada
Dinasti Abbasiyah di Baghdad (750-1258 M)
Pembaca pasti akan mudah memahami isi dari
Bab ini, sebab penulis menyajikan pemaparan bab ini secara kronologis, dari
awal Pembentukan, Faktor Pendukung, dan juga alasan Ideologis Dinasti Abasiyah
beliau sajikan sangat tersusun rapih.
Bab 5. Perkembangan Peradaban Islam di Spanyol dan Sycilia
Perkembangan peradaban di kawasan ini,
menurut penulis tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan dinasti Amawiyah I.
Maka setelah terdapat tanda-tanda Abbasiyah akan runtuh, muncullah dinasti
Amawiyah II di Cordoba. Peradaban Islam di Spanyol maupun Sycilia pada masa ini
adalah puncak dari gemerlapnya peradaban Islam. Cahaya Islam mampu meliputi
hingga penjuru Eropa yang pada saat itu dalam masa kegelapan. Islamlah yang
membawa Eropa keluar dari kejumudan. Ilmu pengetahuan berkembang pesat.
Sayangnya, ini pula yang menjadi penyebab keruntuhan dinasti Amawiyah II,
karena terlena dengan keberhasilan dan juga konflik internal, perlahan dinasti
ini meredup.
Ada hal yang mengganjal ketika penulis
membahas tentang Sejarah masuknya Islam di Sycilia [4].
Dalam pembahasannya penulis tidak menyebutkan kesimpulan akhir ‘bagaimana dan
siapa orang yang menaklukan Sycilia tersebut?’.
Begitupun proses pergantian kekuasaan dari
Dinasti Aghlabiyah ke Dinasti Fatimiyah, terutama dalam peristiwa kemenangan
Ubaidillah Al-Mahdi atas Dinasti Aghlabiyah, penulis tidak begitu rinci
menjelaskannya.
Bab 6. Peradaban Islam di Afrika Utara
Dari model penyajian tulisan, penulis tidak
mencantumkan tahun kejadian peristiwa pada judul, berbeda dengan yang beliau
tulis pada Bab 2, 3 dan 4.
Dalam bab ini penulis memaparkan bahwa
wilayah Afrika Utara merupakan wilayah yang paling banyak generasi dinasti
Islam dengan berbagai macam pemahamannya.
Ketika membaca Dinasti Murabithun, Saya kagum dengan analisa penulis[5],
ini sebuah bukti bahwa Dr. Ajid sangat piawai cara menyajikan gagasannya,
begitu sangat terasa tajamnya pisau analisis yang beliau gunakan .
Selanjutnya beliau menjelaskan secara rinci
empat Dinasti yang sangat berperan bagi peradaban Islam di Afrika Utara, mereka
ialah Dinasti Murabithun, Dinasti Muwahhidun, Dinasti Fatimiyah, dan Dinasti
Mamluk. Apalagi dengan pendekatan yang dipilih oleh penulis, yaitu pendekatan
diakronik, tentu semakin menambah penasaran pembaca untuk selalu terus membuka
lembar demi lembar halaman berikutnya.
Pada sub-judul selanjutnya[6],
penulis mengawali bahasannya dengan mengemukakan teori-teori sejarah, yaitu
teori Siklis[7] ,
Teori Linier[8]
bahkan teori yang menggabungkan keduanya[9].
Dari tulisan ini jelas menunjukan bahwa penulis merupakan seorang pakar sejarah
yang sudah tidak bisa diragukan lagi keilmuannya.
Bab 7. Kemelut Dunia Islam Abad XIV-XVI
Kemunduran Islam dibahas dalam bab ini oleh
penulis. Kemunduran ini diawali oleh penyerangan bangsa Mongol yang dengan
bengis membumihanguskan segala macam catatan ilmu pengetahuan yang dimiliki
oleh umat Islam. Selain itu penulis membagi penyebab kemunduran Dunia Islam ini
pada dua Faktor, yaitu Faktor Internal dan Eksternal. Faktor Internal, yang
menonjol adalah perpecahan yang tidak diimbangi dengan kesatuan politik. Sementara
Faktor Eksternal yang sangat berpengaruh adalah akibat dari perang salib yang
menyadarkan bangsa Eropa untuk bangkit.
Bab 8. Perkembangan Peradaban Islam Di Persia
Pokok bahasan kali ini penulis berusaha
memaparkan sedikit banyak mengenai eksistensi dinasti Buwaihi dan Dinasti
Safawi, baik dari sisi proses kultural, struktur kehadiran dan kemunculannya
maupun dari sisi peran kesejarahannya. Penulis begitu apik dan sangat
kronologis dalam membahasnya.
Bab 9. Perkembangan Peradaban islam Di
Turki
Dapat dikatakam Turki Utsmani adalah dinasti
yang paling sukses dalam sejarah peradaban Islam. Sebab kekuasaannya membentang
antara Eropa, Afrika dan Asia. Hal ini menyebabkan tumbuh suburnya ilmu
pengetahuan, kesusateraan, militer, pemerintahan, dan lain sebagainya.
Mengingat pentingnya posisi dan keduduan
kerajaan Turki Utsmani dalam percaturan sejarah dan peradaban Islam, penulis
memulai pembahasan dengan proses pendirian dan perkembangannya dalam berbagai
bidang militer, pemerintahan, agama, kebudayaan dan intelektual. Kemudian
dikemukakan juga faktor-faktor kejayaan dan keruntuhan dan dampaknya bagi
perkembangan peradaban Islam.
Bab 10. Perkembangan Peradaban Islam di Asia Selatan
Secara khusus topik dalam Bab ini membahas
tentang, 1) kondisi sosial keagamaan, 2) proses pembentukan pemerintahan
Muslim, 3) Pemerintahan Mughal, dan 4) Pewarisan peradaban Islam.
Dalam pembahasan Pembentukan Pemerintahan
Muslim penulis kembali menyajikannya dengan sistem periodisasi, ini jelas lebih
memudahkan pembaca memahami sejarah secara sistematis.
Bab 11. Modernisasi Peradaban Islam di Turki
Pada bab ini penulis menitik beratkan kepada
gerakan pembaharuan yang diakukan Kemal Ataturk. Terbukti, penulis tidak
membahas gerakan-gerakan pembaharuan sebelumnya seperti Orde Baru (Nijam-i-Jedid),
Tanzimat dengan tokoh-tokohnya dan Gerakan Turki Muda. Padahal saya
rasa gerakan-gerakan ini pun sangat penting diperkenalkan kepada pembaca.
Selain itu, hal yang dirasa kurang ialah,
penulis tidak mengupas proses perdirinya Republik Turki dari yang sebelumnya
kekhalifahan.
--Kembali kepada Kemal-- penulis menuliskan
rangkaian kebijakan pembaruan Mustafa Kemal, atau yang sering disebut
Kemalisme, walaupun dalam penulisan ke enam prinsip ini, penulis tidak
menyertakan pengertian dan pembahasan dari masing-masing prinsip tersebut. Adapun
keenam prinsip tersebut meliputi, 1). Republikanisme, 2) nasionalisme, 3)
populisme, 4) etatisme, 5). Sekularisme dan 6) revolusionarisme.
Rasanya kurang pas, bila saya tifak
menyebutkan kelebihan penulis dalam bab ini, setelah sebelumnya saya
menyebutkan beberapa kekurangan isi dari Bab ini. Diakhir bab ini penulis
menyertakan Ulasan Kritis-nya terhadap apa yang terjadi pada Peradaban Turki.[10]
Ulasan kritis inilah yang bisa menutupi
segala kekurangan yang saya sebutkan tadi.
Bab 12. Dunia Arab Modern Abad XX
Dunia Arab modern dalam bab ini ialah dunia
Arab yang terbatas pada tiga Negara yang ada di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi,
Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Pembicaraan tentang ketiga Negara tersebut
meliputi proses pembentukan dan perkembangannya, tokoh-tokoh pemikir dan
pengaruhnya bagi dunia Islam serta variasi pranata, kenegaraan dan
pemerintahan. Pembahasan ketiga Negara itu disajikan secara terpisah, mulai
dari Saudi Arabia, Kuwait dan Uni Emirat Arab.
Bab 13. Islam di Asia Tenggara
Dr. Ajid mengawali tulisannya dengan mengutip
tulisan Prof. Azyumardi Azra[11]
yang mengatakan bahwa sejarah masuk, tumbuh dan berkembangnya Islam di Asia
Tenggara, khususnya aspek kebudayaan dan peradaban, masih belum tersingkap
seluruhnya. Penyebabnya antara lain kajian sejarah Islam dengan berbagai
aspeknya di Asia Tenggara oleh kalangan sejarawan Asing maupun pribumi, belum mampu
merumuskan suatu paradigma historis yang dapat dijadikan pegangan bersama yang
kadang-kadang sulit dipertemukan satu sama lain.
Selanjutnya penulis mencantumkan tiga teori
besar mengenai tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara[12].
Saya sedikit menganalisa, bahwa dengan
mengutip beberapa tulisan tadi, penulis ingin meyakinkan kepada pembaca, bahwa pembahasan
tentang sejarah masuk, tumbuh dan
berkembangnya Islam di Asia Tenggara ini masih banyak hal-hal yang belum
terungkap. Dan pernyataan ini beliau tegaskan kembali dalam Ulasan Kritis[13]..
Bab 14. Perkembangan Peradaban Islam di
Indonesia
Berawal dari bagaimana awal masuknya Islam di
Indonesia, penulis melanjutkan pembahasannya kepada Corak dan perkembangan
Islam dari Masa Kesultanan, Masa Penjajahan dan Gerakan Organisasi Islam,
disajikan secara kronologis dan lugas.
Bab 15. Minoritas Muslim kontemporer kasus Amerika Utara dan Eropa Barat
Penulis memberikan gambaran kehidupan Umat
Islam yang berada di kedua wilayah tersebut baik itu dari Populasi, organisasi
serta Tantangan-tantangan yang dihadapi umat Islam tersebut.
Bab 16. Sekadar Ulasan Peran Islam Dalam
Globalisasi
Pada akhir buku ini, Dr. Ajid menyisipkan
puncak pemikirannya dalam ulasan akhirnya yang meliputi hubungan Islam dengan
Sains, peran Islam dalam ekonomi Global serta Sumbangan Islam terhadap
Kebudayaan dan Iklim Sosial
D. ULASAN
AKHIR
Layaknya Dr. Ajid, yang mengakhiri karyanya
tersebut dengan ulasan, akhirnya saya pun akan mengakhiri Kajian ini dengan
sebuah ulasan umum tentang buku karangan beliau ini.
Diantara kelebihan lain buku ini ialah adanya
tampilan peta wilayah atau kawasan yang sedang dibahasnya, hal ini jelas
menambah mudahnya pembaca untuk mengetahui langsung posisi negara yang sedang
dibahasnya saat ini. Cara penyajian peta wilayah itu masih jarang dilakukan
oleh penulis-penulis sejarah umat Islam, cara itu umumnya banyak dilakukan oleh
para sarjana atau peneliti Barat.
Sisi lain dari kelebihan buku karangan Dr. Ajid
adalah referensi yang digunakannya. Referensi yang dikutipnya selalu disertai
footnote, sehingga akan mempermudah pembaca untuk merujuk buku/sumber aslinya.
Selain itu, referensi yang digunakannya antara tulisan dari ilmuwan muslim dan
ilmuan Barat tampak berimbang.
Penulis menyarankan kepada para peminat
sejarah, tidak terkecuali mahasiswa, dosen, peneliti, maupun masyarakat umum,
jika ingin mengetahui secara jelas mengenai sejarah perkembangan peradaban
Islam, sudah semestinya membaca terlebih dahulu buku karangan Dr. Ajid Thohir
yang berjudul “Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam” ini,
karena sangat besar manfaat yang akan didapat dari buku tersebut. saya
berkeyakinan, buku ini bisa menjadi buku yang paling diminati oleh para
pemerhati sejarah, terutama mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam. Wallohu
a’laam….
[1]
Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam di UIN SGD
Bandung
[2]
Buku yang menjadi perbandingan, Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam dan
Maman A. Malik Sya’roni, Peletakan Dasar-dasar Peradaban Islam Masa
Rasulullah.
[4] Hlm.
84
[5]
Hlm 101 paragrafh akhir
[6]
Perang Salib dan Ketegangan Agama Samawi, hlm 115
[7]
Teori yang menganggap bahwa perkembangan sejarah berjalan secara melingkar
antara zaman keemasan dan kehancuran.
[8]
Teori ini menganggap bahwa pengulangan sejarah tidak pernah terjadi. Proses
sejarah berjalan lurus mengikuti babak baru yang tidak pernah dikenal pada masa
lalu.
[9]
Teori yang menyatakan bahwa pengulangan sejarah akan terulang, namun bukan
dalam bentuk yang sama.
[10]
Silahkan baca hlm 227. Ulasan Kritis.
[11]
“Islam di Asia Tenggara, Pengantar Pemkiran” dalam Azyumardi Azra (Ed.), Persfektif
Islam di Asia Tenggara, (Jakarta: Yayasan Obor, 1989)
[12]
Pertama teori yang menyatakan Islam datang dari Arab, kedua teori yang
menyatakan Islam datang dari India, dan ketiga teori yang menyatakan islam
datang dari Benggali
[13]
Hlm. 287.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^